Minggu, 15 Maret 2009

Partai Islam Bisa Menang

Pemilu legeslatif tinggi tinggal beberapa lagi. Para caleg dan partai-partai sudah lama bersiap-siap menunggu tanggal 9 April, saat pesta demokrasi lima tahun di gelar. Tapi rakyat yang punya hak pilih nampaknya cuek bebek aja, meski setiap hari dirayu dengan berbagai macam ragam kampanye, baik lewat televisi, koran, majalah, spanduk, brosur dan baleho ukuran raksasa di pinggir jalan. Rakyat kurang bergairah menggunakan haknya memilih para calon legeslatif. Golput di perkirakan tetap tinggi meski sudah ada Fatwa MUI.

Bagaimanapun, pemilu tetap harus berlangsung. Proses pergantian kepemimpinan nasional tak bisa di tunda hanya karena rakyat sudah jenuh memilih pemimpin yang tak membawa perubahan. Bagi kita umat islam, persoalan klasiknya adalah bagaimana peluang partai-partai islam dalam pemilu 2009 ini?

Itu menjadi tema suara islam edisi 62 dengan banner optimis Partai Islam Bisa Menang. Tema Ini menguak peta pertarungan kekuatan partai-partai islam yang berhadapan dengan partai-partai nasional sekuler. Apa, siapa dan Bagaimana koalisi partai dibangun, bargaining dan negosiasi di lakukan, serta berbagai kiat serta jurus-jurus pencak politik dilakukan untuk menggapai kemenangan dalam pemilu 2009 ini. Suara utama di lengkapi dengan wawancara dengan MS. Kaban, Ketua Umum Parta Bulan Bintang.

Tentu selain suara utama, masih banyak tulisan lainnya yang menarik. Misalnya tentang Narkoba yang kini telah menjadi bahaya latent bangsa kita ( laporan Khusus). Di rubrik nasional dimuat tulisan tentang RUU perkawinan yang diajukan pemerintah ke DPR. konon RUU ini banyak mengusung nilai-nilai liberalisme. Ada Kontroversi hukum waris, hukum perkawinan dan sebagainya. Masih rubrik nasional, bisa di simak laporan tentang PHK massal yang terus menghantui para pekerja kita.

Tulisan menarik lainnya adalah Diplomasi kakus Hillary ( Suara BUI ), Inflasi Tinggi ( Ekonomi). Sekulerisasi partai ( Kristologi), Rekontruksi Konsep Partai Islam ( Opini), SBY harus tanggung jawab ( kolom) dan masih banyak yang lain lagi.

Pembaca , suara islam senantiasa berupaya untuk memperbaiki konsep jurnalisme tabloid ini. Antara lain dengan semakin banyak memenuhi permintaan agar aspirasi pembaca bisa dimuatkan dalam suara islam tidak sebatas dalam rubrik suara islam pembaca saja. Karenanya mulai edisi 62 ini selain suara pembaca, para pembaca SI dapat menuliskan aspirasi maupun uneg-unegnya melalui rubrik komentar. Kirimkan Komentar anda melalui surat , email maupun sms dengan nomer telepon yang tersedia.

Pada edisi ini juga di muatkan juga rubrik Khazanah. ini rubrik tidak tetap, tidak setiap edisi ada, Rubrik Khazana akan menampilkan berbagai pernak-pernik dan segala sesuatu yang berkaitan dengan kekayaan budaya islam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ASSALAMU ALAIKUM