
Stasiun televisi Iran, seperti dikutip dari laman stasiun televisi BBC, Selasa 3 Februari 2009, menyebut keberhasilan peluncuran Satelit Omid (yang berarti 'harapan') tersebut sebagai pencapaian lain bagi ilmuwan-ilmuwan Iran yang sedang berada di bawah sanksi.
Pasalnya, Perserikatan Bangsa-Bangsa dan beberapa negara Eropa menganggap Iran sedang mengembangkan bom nuklir, sehingga mengisolasi Iran dari komunitas internasional.
Pemerintah mengatakan bahwa ambisi nuklirnya terbatas pada penyediaan energi, dan menekankan bahwa proyek satelit ini semata-mata untuk tujuan damai.
Satelit yang diluncurkan dari roket Safir-2 tersebut didesain sebagai sarana telekomunikasi dan untuk penelitian. Menteri Luar Negeri Iran, Manouchehr Mottaki, juga menekankan hal yang sama.
Pengiriman Omid diperkirakan sengaja dibarengkan dengan peringatan ke-30 revolusi Iran. Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad, mengatakan bahwa peluncuran satelit dimaksudkan untuk menyebarkan "monoteisme, perdamaian, dan keadilan" di dunia.
Namun, peluncuran itu menghidupkan alarm bagi negara-negara Barat akibat ketakutan mereka kalau-kalau Iran bisa memanfaatkan teknologi satelit untuk melakukan serangan misil berjangkauan luas, kemungkinan dengan hulu ledak bertenaga nuklir.
Agustus 2008 lalu, Iran mengatakan telah berhasil membuat roket yang bisa membawa satelit pertama yang dibangun Iran. Peluncuran roket menandai peresmian pusat angkasa luar yang baru dibangun di suatu tempat terpencil yang tidak disebutkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
ASSALAMU ALAIKUM