“Iklan Partai Demokrat menyebutkan seolah-olah untuk pertama kalinya sejak 1984 Indonesia swasembada beras, padahal itu membohongi rakyat. Sampai saat ini Indonesia tetap menjadi negara pengimpor beras terbesar di dunia, dimana hanya mampu memproduksi 2,5 juta ton beras pertahunnya sementara kebutuhan nasional mencapai 33 juta ton per tahun. Sedangkan saat ini 80 persen gudang Bulog kosong melompong,” ungkap Iman Sugema usai acara diskusi Forum Kajian Sosial Kemasyarakatan (FKSK) ke 43 yang diadakan di Gedung Intiland, Jl Jenderal Sudirman, Jakarta, Rabu (24/12) lalu.
Pengamat ekonomi dari IPB ini menjelaskan bahwa untuk menghadapi krisis keuangan global yang menghantam sektor properti, finansial dan komoditi, pemerintah tidak memiliki kebijakan ekonomi yang pro rakyat kecil. Para menteri perekonomian justru hanya menjiplak kebijakan ekonomi negara barat seperti menaikkan likuiditas, bailout (dana talangan) dan menaikkan gaji pegawai sehingga hancur leburnya sektor riil yang langsung berimbas kepada rakyat kecil, sampai saat ini belum terlihat adanya langkah perbaikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
ASSALAMU ALAIKUM