Selasa, 11 Agustus 2009

Suara Islam: Giliran Teror Kursi Longsor

Sumber : Rasyid
Email Address: nanasmile27@gmail.com
Subjek: Giliran Teror Kursi Longsor
Isi Berita: Putusan MA yang memenangkan judicial review Zainal Maarif mengguncang panggung politik pasca pemilu. Belakangan KPU menetapkan untuk tidak melaksanakan putusan MA itu. Benarkah ini sekadar teror politik untuk memecah konsentrasi lawan?

Ahmad Muzani gusar bukan kepalang. Sudah beberapa hari terakhir ini wajah Sekretaris Jenderal Partai Gerakan Indonesia Raya itu kusut, tegang dan mudah meradang. Maklumlah, kursi yang telah diperoleh partainya dalam pemilu legislatif di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (PRD) tiga bulan lalu terancam bakal rontok. Setidaknya 16 kursi Gerindra di DPR dan 250 kursi di DPRD yang telah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum bakal melayang. Bahkan kursi Muzani pun termasuk di antara kursi yang terancam.

Tak hanya Partai Gerindra, partai menengah dan partai kecil lainnya seperti Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Hati Nurani Rakyat (Partai Hanura), bernasib sama. Kursi mereka di DPR dan DPRD terancam bakal anjog total dari perolehan kursi yang telah ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU). Padahal, KPU telah mengeluarkan putusannya satu setengah bulan lalu.

Beberapa politisi beken ikut terkena imbas ontran-ontran longsornya perolehan kursi di lembaga legislatif ini. Selain kursi Muzani, kursi Ketua Umum PPP Suryadharma Ali dan Sekretaris Jenderal PPP Irgan Chairul Mahfiz di DPR juga diperkirakan bakal melayang. Begitu pula jatah kursi DPR Al Muzammil Yusuf dari PKS, Wakil Sekjen PAN Teguh Juwarno, anggota Komisi VII DPR dari PAN Tjatur Sapto Edy, mantan aktifis Viva Yoga Mauladi serta pelawak Eko Patrio dari PAN. Beberapa politisi lain pun terancam kehilangan kursi.

Jauh berbeda dengan nasib partai-partai kelas menengah dan kecil, pemenang dan runner up pemilu legislatif tiga bulan lalu, justru bakal mendapat durian runtuh. Partai Demokrat, Partai Golongan Karya dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan akan rebutan kursi yang terpental itu. Di DPR, Demokrat akan mendapat tambahan kursi 30 biji, Golkar mendapat 18 kursi tambahan, sementara PDIP 16 kursi. Dan entah mengapa, PKB pun bisa mendapat 2 kursi lagi.

Para politikus di keempat partai itu bisa tersenyum senang dengan perkembangan ini. Tapi para politisi yang terancam posisinya tentu semakin merasa geram. Maklumlah, banyak di antara mereka yang telah menggelar syukuran dan pesta untuk merayakan keberhasilan mereka masuk senayan. Tentu saja kondisi ini membuat panggung perpolitikan negeri ini menjadi semakin kusut, setelah pemilu presiden sebulan lalu menyisakan kecurigaan dan pertanyaan besar sekitar kekacauan Daftar Pemilih Tetap (DPT)
--
Visitor Ip: 118.136.7.118

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ASSALAMU ALAIKUM